BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengertian Malpresentasi adalah semua
presentasi janin selain vertex,sedangkan Malposisi adalah kepala janin relative
terhadap pelvix dengan oksiput sebagai titik referensi,masalah: janin yang
dalam keadaan malpresntasi dan malposisi kemungkinan menyebabkan partus lama
atau partus macet.
1. PRESENTASI
PUNCAK KEPALA
Presentasi puncak kepala adalah keadaan
dimana puncak kepala merupakan bagian terendah, hal ini terjadi apabila derajat
defleksinya ringan.
Presentasi puncak kepala adalah
presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan
bagian terendah.
Presentasi puncak kepala adalah bagian
terbawah janin yaitu puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang
paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan (Muchtar, 2002).
Pada umumnya presentasi puncak kepala
merupakan kedudukan sementara yang kemudian berubah menjadi presentasi belakang
kepala. Mekanisme persalinannya hampir sama dengan posisi oksipitalis posterior
persistens, sehingga keduanya sering kali dikacaukan satu dengan yang lainnya.
Perbedaannya ialah : pada presentasi puncak kepala tidak terjadi fleksi kepala
yang maksimal, sedangkan lingkaran kepala yang melalui jalan lahir adalah
sirkumferensia frontooksipitalis dengan titik perputaran ().
Etiologi
Menurut statistik hal ini terjadi pada
1% dari seluruh persalinan. Letak defleksi ringan dalam buku synopsis Obstetri
Fisiologi dan Patologi (2002) biasanya disebabkan:
1.
Kelainan panggul (panggul picak)
2. Kepala
bentuknya bundar
3. Anak
kecil atau mati
4.
Kerusakan dasar pangguL
Sedangkan sebab lainnya yaitu :
Penyebabnya
keadaan – keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala atau keadaan yang
menghalangi terjadinya fleksi kepala.
1. Sering
ditemukan pada janin besar atau panggul sempit.
2.
Multiparitas, perut gantung
3.
Anensefalus, tumor leher bagian depan.
Patofisiologi
Pada kehamilan normal, kepala janin pada
waktu melewati jalan lahir berada dalam keadaan fleksi tetapi pada kasus ini
fleksi tidak terjadi sehingga kepala dalam keadaan defleksi, jadi yang melewati
jalan lahir adalah sirkumferensia frontooksipitalis dengan titik perputaran
yang berada di bawah simfisis ialah glabella (Sarwono,2005).
Dengan posisi seperti itu mengakibatkan
terjadinya partus lama dan robekan jalan lahir yang lebih luas selain itu
karena partus lama dan moulage yang hebat maka mortalitas perinatal agak tinggi
(9%) (Moctar,2002).
diagnosis
Pada pemeriksaan dalam didapati UUB
paling rendah dan berputar ke depan atau sesudah anak lahir caput terdapat di
daerah UUB.
Diagnosis
kedudukan : Presentasi puncak kepala
1.
Pemeriksaan abdominal
a.
Sumbu panjang lain sejajar dengan sumbu panjang ibu
b. Di atas
panggul teraba kepala
c.
Punggung terdapat pada satu sisi, bagian-bagian kecil terdapat pada sisi yang
berlawanan
d. Di
fundus uteri teraba bokong
e.
Oleh karena tidak ada fleksi maupun ekstensi maka tidak teraba dengan jelas
adanya tonjolan kepala pada sisi yang satu maupun sisi lainnya.
2.
Auskultsi
Denyut jantung janin terdengar paling
keras di kuadran bawah perut ibu, pada sisi yang sama dengan punggung janin
3.
Pemeriksaan vaginal
a.
Sutura sagitalis umumnya teraba pada diameter transversa panggul,
b. Kedua
ubun-ubun sama-sama dengan mudah dapat diraba dan dikenal. Keduanya sama tinggi
dalam panggul.
4.
Pemeriksaan sinar-x
Pemeriksaan
radiologis membantu dalam menegakkan diagnosis kedudukan dan menilai panggul.
Mekanisme
persalinan.
Mekanisme persalinan pada presentasi
puncak adalah sebagai berikut :
a.
Bagian terendah : puncak kepala
b. Putaran
paksi dalam UUB berputar ke simfisis
c. Kelahiran kepala : UUB lahir, kemudian dengan
glabella (batas rambut dahi) sebagai
hipomoglion, kepala fleksi sehingga lahirlah oksiput melalui perineum.
Lingkaran kepala yang melewati panggul
adalah cirkum fronto-occiput sebesar 34 cm, karenanya partus akan berlangsung
lebih lamadibanding pada persalinan normal dimana diameter yang melewati
panggul adalah circum suboksipitobregmatikus (32 cm).
Kepala masuk panggul paling sering pada
diameter transversa PAP. Kepala turun perlahan-lahan, dengan ubun-ubun kecil
dan dahi sama tingginya (tidak ada fleksi maupun ekstensi) dan dengan sutura
sagitalis pada diameter transversa panggul, sampai puncak kepala mencapai dasar
panggul. Sampai di sini ada beberapa kemungkinan penyelesaiannya:
a.
Paling sering kepala mengadakan fleksi, UUK berputar ke depan, dan kelahiran
terjadi dengan kedudukan
occipitoanterior
b. Kepala
mungkin tertahan pada diameter transverse panggul. Diperlukan pertolongan
operatif untuk deep transverse arrest
c.
Kepala mungkin berputar ke belakang dengan atau tanpa fleksi. UUK menuju ke
lengkung sacrum dan dahi ke pubis. Mekanismenya adalah kedudukan UUK belakang
menetap. Kelahiran dapat spontan atau dengan cara operatif.
d.
Kadang-kadang sekali kelahiran dapat terjadi dengan sutura sagitalis pada
diameter transversa
e.
Kadang-kadang kepala mengadakan ekstensi, dan mekanismenya menjadi prsentasi muka
atau dahi.
Prognosis
Meskipun persalinan sedikit lebih lama
dan lebih sukar daripada persalinan normal baik bagi ibu maupun anaknya,
prognosisnya cukup baik. Umumnya terjadi fleksi dan melanjut ke persalinan
normal (Mochtar, 2002).
Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi partus yang lama
atau robekan jalan lahir yang lebih luas. Selain itu karena
partus lama dan moulage hebat, maka mortalitas anak agak tinggi (9%) (Mochtar,
2002).
Penatalaksanaan
a.
Dapat ditunggu kelahiran spontan
b.
Episiotomi
c.
Bila 1 jam dipimpin mengejan tak lahir, dan kepala bayi sudah didasar panggul,
maka dilakukan ekstraksi forcep
Usahakan lahir pervaginam karena
kira-kira 75 % bisa lahir spontan. Bila ada indikasi ditolong dengan
vakum/forsep biasanya anak yang lahir di dapati caput daerah UUB (Mochtar,
2002).
2.
PRESENTASI
DAHI
Adalah keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal dan defleksi maksimal, sehingga dahi menjadi bagian terendah. Sebagian besar berubah menjadi belakang kepala.
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan liuar seperti pada presentasi muka , tapi bagian belakang kepala tidak seberapa menonjol.
2. DJJ terdengar dibagian dada, disebelah yang sama dengan bagian-bagian kecil janin.
3. Pada persalinan : kepala janin tidak turun ke dalam rongga panggul bila pada persalinan sebelumnya normal.
4. Periksa dalam : meraba sutura frontalis, ujung satu teraba UUB dan ujung lain teraba pangkal hidung dan lingkaran orbita., mulut dan dagu tidak teraba.
ETIOLOGI
Sama dengan presentasi muka.
MEKANISME PERSALINAN
Kepala masuk melalui PAPdengan sirkumferensia maksilo-parietalis dan dengan sutura frontalis melintang / miring.Setelah terjadi moulage dan ukuran terbesar kepala telah melalui PAP ,dagu memutar ke depan. Setelah dagu didepan dengan fosa kanina sebagai hipomoklion terjadi fleksi sehingga UUB,dan belakang kepala melewati perineum.Kemudian terjadi dfleksi sehingga mulut dan dagu lahir dibawah simpisis. Yang ,menghalangi presentasi dahi untuk menjadi presentasi muka , biasanya terjadi karena moulage dan kaput sucsedaneum yang besar padadahi waktu kepala memasuki panggul, sehingga sulit terjadi penambahan defleksi .
PENANGANAN
Janin kecil mungkin lahir spontan, bila normal dan besar tidak dapat lahir spontan.
Adalah keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal dan defleksi maksimal, sehingga dahi menjadi bagian terendah. Sebagian besar berubah menjadi belakang kepala.
DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan liuar seperti pada presentasi muka , tapi bagian belakang kepala tidak seberapa menonjol.
2. DJJ terdengar dibagian dada, disebelah yang sama dengan bagian-bagian kecil janin.
3. Pada persalinan : kepala janin tidak turun ke dalam rongga panggul bila pada persalinan sebelumnya normal.
4. Periksa dalam : meraba sutura frontalis, ujung satu teraba UUB dan ujung lain teraba pangkal hidung dan lingkaran orbita., mulut dan dagu tidak teraba.
ETIOLOGI
Sama dengan presentasi muka.
MEKANISME PERSALINAN
Kepala masuk melalui PAPdengan sirkumferensia maksilo-parietalis dan dengan sutura frontalis melintang / miring.Setelah terjadi moulage dan ukuran terbesar kepala telah melalui PAP ,dagu memutar ke depan. Setelah dagu didepan dengan fosa kanina sebagai hipomoklion terjadi fleksi sehingga UUB,dan belakang kepala melewati perineum.Kemudian terjadi dfleksi sehingga mulut dan dagu lahir dibawah simpisis. Yang ,menghalangi presentasi dahi untuk menjadi presentasi muka , biasanya terjadi karena moulage dan kaput sucsedaneum yang besar padadahi waktu kepala memasuki panggul, sehingga sulit terjadi penambahan defleksi .
PENANGANAN
Janin kecil mungkin lahir spontan, bila normal dan besar tidak dapat lahir spontan.
3. PRESENTASI MUKA.
Adalah keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal, sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap kebawah.
Primer bila terjadi sejak kehamilan, sekunder bila terjadi pada proses persalinan.
DIAGNOSIS :
1. Tubuh janin dalam keadaan fleksi, sehingga pada pemeriksaan luar dada akan teraba punggung.
2. bagian kepala menonjol yaitu belakang kepala berada di sebelah yang berlawanan dengan letak dada.
3. Didaerah itu juga dapat diraba bagian-bagian kecil janin dan DJJ lebih jelas.
4. Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung, pinggir orbita.
ETIOLOGI :
Penyebabnya keadaan – keadaan yang memaksa terjadi defleksi kepala atau keadaan yang menghalangi terjadinya fleksi kepala.
1. Sering ditemukan pada janin besar atau panggul sempit.
2. Multiparitas, perut gantung
3. Anensefalus, tumor leherbagian depan.
MEKANISME PERSALINAN
Kepala turun melalui PAPdengan sirkumferensiatrakelo-parietalis dan dengan dagu melintang / miring.Setelah muka mencapai dasar panggul terjadi PPD, sehingga dagu memutar kedepan dan berada di bawah arkus pubis.Dengan daerah submentum sebagai hipomoklion kepala lahir dengan gerakan fleksi sehingga dahi, UUB, belakang kepala melewati perineum.Setelah kepala lahir terjadi PPL dan badan janin lahir seperti pada presentasi kepala.kalau dagu bedara dibelakang pada waktu putaran dalam dagu harus melewati jarak yang jarak yang lebih jauh supaya dapat berada di depan. Kadang dagu tidak memutar ke depan dan tetap berada di belakang.Keadaan ini disebut posisi mento posterior persisten dan janin tidak dapat lahir spontan, kecuali bila janin mati atau kecil.Hal ini karena kepala sudah berada dalam fleksi maksimal dan tidak mungkin menambah defleksinya lagi, sehingga kepala dan bahu terjepit dalam pangguldan persalinan tidak akan maju.
PENANGANAN
Pada persalinan cek ada tidaknya CPD.
1. Bila tidak ada CPD, dagu didepan à persalinan spontan.
2. Bila dagu dibelakang à beri kesempatan dagu memutar ke depan dengan memasukkan 1 tangan dalam vagina.
3. Keadaan tertentu dicoba merubah menjadi presentasi belakang kepala dengan memasukkan tangan dalam vagina, kemudian memutar muka padadaerah mulut dan dagu keatas. Bila gagal, coba perasat Thorn.
Indikasi ekstraksi cunam : bila dagu di depan.
Indikasi SC pada ; posisi mento posterior persisten, kesempitan panggul dan kesulitan turunnya kepala dalam rongga panggul.
4. PRESENTASI OCCIPITO POSTERIOR (POP)
Pada persalinan presentasi belakang kepala, kepala janin turun melalui PAP dengan sutura sagitalis melintang/miring, sehingga ubun-ubun kecil dapat berada di kiri melintang, kanan melintang, kiri depan, kanan depan, kiri belakang/kanan belakang. Dalam keadaan flexi bagian kepala yang pertama mencapai dasar panggul adalah Occiput. Occiput akan memutar kedepan karena dasar panggul dan muculus levator aninya mementuk ruangan yang lebih sesuai dengan occiput. Keadaan VVK dibelakang dianggap < 10 % VVK yang tidak berputar kedepan/tetap dibelakang disebut occiput posterior persisiten.
Etiologi
Diameter
antero posterior panggul lebih panjang dari diameter transversa Ex : panggul
antiopoid
Segmen
depan Menyempit Ex : panggul android
Otot-otot
dasar panggul yang lembek pada multi para
Kepala
janin yang kecil dan bulat
Penanganan
Lakukan
pengawasan dengan seksama dengan harapan dapat lahir sontan pervaginam
Tindakan
baru dilakukan jika kalla II terlalu lama/ada tanda-tanda bahaya terhadap janin
Pada
persalinan dapat terjadi robekan perenium yang teratur atau extensi dari
episiotomi
Periksa
ketuban. Bila intake, pecahkan ketuban
Bila
pesisi kepala > 3/5 diatas PAP atau diatas 2 maka SC
Bila
pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi, beri oksitosin
drip
Bila
pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran, ulangi apakah
ada obstruksi. Bila tidak ada tanda obstruksi oksitosin drip
Bila
pembukaan lengkap dan kepala masuk sampai tidak kurang 1/5 atau (0) maka E.V
atau forseps
Bila ada
tanda obstruksi/gawat janin maka SC
0 komentar:
Posting Komentar